Gambar 1.1 : Design Jaringan EIGRP
EIGRP berfungsi untuk menghubungkan
router 1 dengan router yang lain dengan cara mengenalkan network-network pada
setiap interface yang berada pada router itu sendiri, kurang lebih seperti
pengaturan gateway pada setiap PC. Alamat network itu tidak bisa dipakai pada
jaringan sama halnya seperti broadcast. Mari kita lihat langkah langkahnya.
Langkah Pertama :
·
Atur ip address PC01 menjadi 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0
Gateway 192.168.1.3.
·
Atur ip address PC02 menjadi 172.10.10.10 dengan subnet mask 255.255.0.0
Gateway 172.10.10.20.
·
Klik 2x router dan atur setiap interfacenya dengan masuk pada tab CLI.
·
Router 01 :
a. Jika ada pertanyaan awal ketik ‘no’.
b. Klik enter
c. Router>enable --> ‘Mengaktifkan router’
d. Router#configure terminal --> ‘Konfigurasi Router’
e. Router(config)#interface fa 0/0 --> ‘Mengaktifkan
Ethernet 0/0’ (Sesuaikan dengan pengaturan awal 0/0 atau 0/1)
f. Router(config-if)#ip address 192.168.1.3
255.255.255.0 --> ‘Memberikan IP Address dan Subnet Mask’
g. Router(config-if)#no shutdown --> ‘Router tidak
boleh mati’
h. Router(config-if)#exit --> ‘Keluar dari Ethernet
0/0’
i. Router(config)#interface fa 0/1 --> ‘Mengaktifkan
Ethernet 0/1’
j. Router(config-if)#ip address 192.168.0.1
255.255.255.252 --> ‘Memberikan IP Address dan Subnet Mask’
k. Router(config-if)#no shutdown --> ‘Router tidak
boleh mati’
l. Router(config-if)#exit --> ‘Keluar dari Ethernet
0/1’
m. Router(config)#exit --> ‘Keluar dari konfigurasi
router’
n. Router#write --> ‘Menyimpan perintah-perintah
sebelumnya agar router dapat berjalan normal’
Langkah Kedua :
Tidak banyak perbedaan dengan router01
a. Jika ada pertanyaan awal ketik ‘no’.
b. Klik Enter sampai muncul tulisan di bawah.
c. Router>enable
d. Router#configure terminal
e. Router(config)#interface fa 0/0
f. Router(config-if)#ip address 172.10.10.20 255.255.0.0
g. Router(config-if)#no shutdown
h. Router(config-if)#exit
i. Router(config)#interface fa 0/1
j. Router(config-if)#ip address 192.168.0.2
255.255.255.252
k. Router(config-if)#no shutdown
l. Router(config-if)#exit
m. Router(config)#exit
n. Router#write
Langkah Ketiga :
·
Pengaturan IP Address pada setiap Router sudah dilakukan, namun hal ini
tidak serta merta PC01 dan PC02 langsung terhubung, lakukan ping dan hasinya
RTO alias ‘Request Time Out’
Gambar 1.2 : RTO
Langkah Keempat :
·
Setting EIGRP
·
Router 0
a. Press RETURN to get started. --> ‘langsung aja
enter’
b. Router>enable --> ‘mengaktifkan router kembali’
c. Router#configure terminal --> ‘masuk pada konfigurasi
router’
d. Router(config)#router eigrp 10 --> ‘masuk pada
pengaturan router eigrp 10’
e. Router(config-router)#network 192.168.1.0 -->
‘atur network gateway atau fa 0/0’
f. Router(config-router)#network 192.168.0.0 -->
‘atur network fa 0/1’
g. Router(config-router)#exit --> ‘keluar dari
konfigurasi router eigrp’
h. Router(config)#exit --> ‘keluar dari konfigurasi
router’
i. Router#write --> ‘lakukan penyimpanan’
Langkah Kelima :
·
Router 1
a. Press RETURN to get started. --> ‘Klik enter’
b. Router>enable
c. Router#configure terminal
d. Router(config)#router eigrp 10
e. Router(config-router)#network 172.10.0.0
f. Router(config-router)#network 192.168.0.0
g. Router(config-router)#exit
h. Router(config)#exit
i. Router#write
Langkah Keenam :
·
Tes Ping dari PC01 ke PC02.
Gambar 1.3 : Hasil PING
Lihat contoh gambar
jika sama bearti anda sukses
0 komentar:
Posting Komentar